Page 44 - Demo
P. 44


                                    42 The Great Vol. 6 /No.2/2024secara menyeluruh dan menerapkannya dengan baik dalam situasi kerja; 3) Konteks pembelajaran, faktor-faktor konstekstual seperti dukungan organisasi, motivasi peserta dan keterlibatan peserta juga dapat mempengaruhi efektivitas pembelajaran mikro. Jika faktor-faktor ini tidak terpenuhi dengan baik, maka efek pembelajaran mikro dapat menjadi terbatas; 4) Metode evaluasi, metode evaluasi yang digunakan dalam penelitian mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan dampak yang sebenarnya dari microlearning terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku peserta. Dengan memperhatikan faktor-faktor diatas penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk mengeksplorasi caracara untuk meningkatkan efektivitas microlearning dalam peningkatan pengetahuan, sikap dan perubahan perilkau peserta dilingkungan kerja. Perspektif karyawan terhadap microlearningdapat mempengaruhi hasil dari implementasi microlearning dalam pelatihan online ( Shabadurai et al, 2023). Perspektif karyawan terkait dengan microlearning dapat bervariasi tergantung pada pengalaman dan pengetahuan mereka. Beberapa temuan dari penelitian ini mencakup 1) Karyawan cenderung lebih memilih desain konten yang berpusat pada pengetahuan dari pada sekedar memberikan informasi, 2) Karyawan yang telah mengikuti pelatihan online sebelumnya cenderung memberikan tanggapan yang lebih relevan terkait dengan microlearning; 3) Karyawan mungkin memiliki pemahaman yang terbatas tentang elemen-elemen microlearning selain konten berbasis video; 4) Karyawan mungkin menghadapi tantangan dalam merancang konten microlearningyang efektif; 5) Karyawan mungkin melihat video berdurasi 5-7 menit sebagai elemen microlearningyang paling sesuai dan 6) Karyawan mungkin menganggap bahwa micro-sized content dapat memberikan informasi dan pengetahuan yang bermakna. Isibika (2023) melakukan penelitian untuk mengkaji pengaruh persepsi manfaat yang dirasakan oleh pengguna terhadap penerimaan pendekatan microlearning oleh para pustakawan, didapatkan beberapa temuan yang dapat memberikan gambaran tentang persepsi peserta terhadap microlearning diantaranya 1) Persepsi kemudahan penggunaan, hal ini menunjukkan bahwa peserta lebih cenderung menerima dan menggunakan microlearning, jika mereka merasa bahwa platform tersebut mudah digunakan dan diakses; 2) Keterbatasan interaksi tatap muka, kurangnya interaksi tatap muka dengan rekan sejawat selama pelatihan menjadi hambatan bagi pengguna microlearning oleh para pustakawan; 3) Keunggulan aksesibilitas, fleksibilitas dan efektivitas, menjadi faktor penting yang mempengaruhi persepsi positif peserta terhadap microlearning; 4) Peningkatan tingkat keterampilan, microlearning dalam pelatihan kepustakawan diharapkan dapat meningkatkan tingkat akuisisi keterampilan peserta. Meskipun terdapat tantangan, kurangnya interaksi tatap muka dengan rekan sejawat selama pelatihan, microlearning memiliki potensi untuk memberikan 
                                
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48