Page 46 - Demo
P. 46


                                    44 The Great Vol. 6 /No.2/2024diskusi, kolaborasi, dan penerapan konsep dalam situasi yang lebih interaktif dan mendalam. Dalam konteks studi ini, model flipped classroom diperkaya dengan integrasi elemen-elemen microlearningseperti konten berukuran kecil, umpan balik deduktif, kontes, tugas terjadwal, komponen adaptif dan modul. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan belajar, motivasi dan keterlibatan peserta dalam pembelajaran. Microlearning membantu mengurangi beban kognitif, meningkatkan motivasi instriksi, dan memfasilitasi pembelajaran dengan potongan visual yang lebih mudah dipahami. Selain itu microlearning juga membantu peserta mengembangkan minat instrinsik dalam tugastugas, mendorong diskusi kritis dan meningatkan interaksi antar siswa serta pemahaman konsep baru (Fidan, 2023) some of major issues are the lack of interactivity, disengagement, and amotivation of PTs for pre-class activities due to poor online instruction design. This explanatory sequential mixed study explores the effects of the microlearning-supported FC on PTs%u2019 learning performance for professional development, motivation, and engagement. A total of 128 PTs participated in this study from a university in Turkey. In the quantitative phase, a quasi-experimental pretest-posttest design was conducted and the treatment lasted for 14 weeks. The PTs were divided into two experimental groups and one control groups using random sampling technique. In first experimental group (m-FC, n=43. Skalka (2021) menyatakan bahwa penerapan microlearning dalam pembelajaran telah terbukti memberikan dampak positif bagi kompetensi mahasiswa dalam berbagai konteks pendidikan, namun perlu diingat bahwa microlearning tidak efektif dalam tugas-tugas yang besar dan kompleks serta tidak ideal sebagai strategi pendidikan utama dan satu-satunya. Oleh karena itu, penggunaan microlearning sebaiknya seimbang dan disertai dengan strategi lainnya untuk melengkapi seperti pembelajaran berbasis proyek yang memungkinkan peserta untuk mengaplikasikan pengetahuan ke dalam konteks praktis, pembelajaran kolaboratif yang mendorong kerja sama antara peserta untuk memecahkan masalah, berbagi pengetahuan dan memperluas pemahaman melalui diskusi dan kolaborasi, pembelajaran berbasis masalah yang mengenalkan peserta pada masalah dunia nyata yang memerlukan pemecahan masalah melalui penerapan konsep-konsep yang dipelajari, pembelajaran berbagi pengalaman dimana peserta belajar melalui pengalaman langsung seperti magang, kunjungan lapangan atau simulasi yang dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang konsep yang dipelajari serta pembelajaran berbasis diskusi untuk membangun pemahaman yang lebih mendalam melalui interaksi dengan sesama peserta dan pengajar. Sejalan dengan penjelasan diatas, Beste ( 2023) melakukan sebuah studi dengan pendekatan penelitian tindakan untuk mengekplorasi sejauh mana microlearning berbasis proyek dapat berkontribusi dalam meningkatkan pembelajaran dan meningkatkan efisiensi dalam biaya proyek dimasa depan. Materi yang disampaikan dalam pelajaran mikro didasarkan pada contoh konkret proyek organisasi sendiri, sehingga peserta dapat 
                                
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50