Page 39 - Demo
P. 39
The Great Vol. 6 /No.2/2024 37Teknik preparasi saluran akar yang sering digunakan oleh para klinisi adalah teknik crown down preassureless yang bertujuan untuk membentuk saluran akar lebih lancip dengan cara menghilangkan penyempitan servikal dan mempertahankan penyempitan apikal.[2] Selain itu, beberapa keunggulan teknik preparasi ini adalah: mengurangi risiko perubahan panjang kerja, penetrasi larutan irigasi yang lebih dalam, menghindari risiko debris terdorong hingga ke apikal.[1]Setelah itu, operator wajib memastikan apakah saluran akar tersebut sudah siap dilakukan pengisian atau belum, dengan cara memperhatikan syaratnya, yaitu: tidak ada rasa nyeri dan pembengkakan, tidak ada nyeri tekan ketika diperkusi, tidak terdapat sinus tract, saluran akar kering dan tidak bau.[1] Kemudian pengisian saluran akar biasanya dilakukan dengan teknik single cone dengan menggunkan gutta percha point protaper dikarenakan gutta percha ini dinilai mampu menutup rapat saluran akar ke arah lateral maupun apikal, tahan kelembaban, tidak mudah larut, radiopak, mudah disterilkan, tidak menyebabkan perubahan warna, stabil dan tidak mengiritasi jaringan periapikal.[1,9]Selain itu, penegakan diagnosis yang dilakukan oleh operator juga menjadi salah satu penentu dalam keberhasilan perawatan ini.[2]KESIMPULANEfektivitas PSA satu kali kunjungan sama efektifnya dengan PSA multi-visit dan keberhasilan bergantung pada langkah asepsis, cleaning, shaping, dan pengisian yang hermetis (triad endodontik). Operator wajib mempertimbangkan kondisi klinis pasien (ada tidaknya faktor penyulit, bentuk saluran akar, dan banyaknya saluran akar) untuk menegakkan diagnosis dan memilih perawatan yang akan diambil. PSA satu kali kunjungan dapat dilakukan pada kasus tanpa penyulit, seperti kasus nekrosis tanpa lesi periapikal.DAFTAR PUSTAKA1. Widyastuti, Noor Hafida, 2017, Penyakit Pulpa dan Periapikal beserta Pelaksanaannya, Surakarta, Muhammadiyah University Press.2. Subrata, Anastasia Elsa Prahasti, Bernard Ongki Iskandar, 2019, Influence of Two Root Canal Obturation Techniques with Resin Based Sealer to Enterococcus faecalis Penetration. Journal of Indonesian Dental Association, Vol (1): 21-28.3. Aishwarya, Tamase, Ghivari Sheetal, Pujar Madhu, Kadam Krutika, Dandavati Divyashree, 2020, Role of Single Visit Endodontics In Contemporary Dental Practice, IP Indian Journal of Conservative and Endodontics, Vol. 5(4): 165-167.4. Abdillah, Fadil, 2019, Single Visit Endodontics and Direct Restoration of Inadequate Treated Mandibular Molar, Makassar Dent Journal, Vol. 8(3): 131-134.5. Kurnia, Rezy, Deli Mona, 2018, Penatalaksanaan Nekrosis Pulpa Disertai Lesi Periapikal pada Gigi 47, Andalas Dental Journal, Vol.6(2): 93-105.6. Bath-Balogh M, Fehrenbach MJ, 2012, Illustrated Dental Embryology, Histology, and Anatomy, 3rd ed, Elsevier, Hal:163-167.7. Bidjuni, Mustapa, Harapan, 2019, Penyakit Pulpa Pada Pasien Pengunjung Poliklinik Gigi Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kotamobagu Tahun 2016-2018. JIGIM (Jurnal Ilmiah Gigi dan Mulut), Vol. 2(2), 83- 88.8. Wiantari, Ni Putu Novi, Putu Ika Anggaraeni, Steffano Aditya Handoko, 2018, Gambaran Perawatan Pencabutan Gigi dan Tingkat Pengetahuan Masyarakat tentang Kesehatan Gigi dan Tingkat Pengetahuan Masyarakat tentang Kesehatan Gigi dan Mulut di wilayah Kerja Puskesmas Mengwi II, Bali Dental Journal, Vol. 2(2): 100-104.9. Sibarani, Merry, 2014, Karies: Etiologi, Karakteristik Klinis dan Tatalaksana, Majalah Kedokteran UKI, Vol. 30(1): 1