Page 35 - Demo
P. 35


                                     The Great Vol. 6 /No.2/2024 33Penyabab lain dari trauma termal adalah panas yang dihasilkan handpiece ketika melakukan preparasi kavitas; dan panas yang terjadi karena gesekan saat pemolesan gigi/ finishing polishing.[2]Penyebab kimiawi juga jarang terjadi pasca kasus injuri pulpa. Beberapa contoh penyebab kimia adalah penggunaan etsa asam, keberadaan arsenik dalam bubuk semen silikat dan penggunaan pasta desensitasi yang mengandung paraformaldehyde.[6,9] Bila etsa digunakan pada dentin terbuka sebelum aplikasi restorasi komposit, akan merangsang pulpa sehingga menimbulkan nyeri yang bervariasi dari ringan sampai parah.[9]Klasifikasi Penyakit PulpaMenurut Walton yang dikutip oleh Sibarani, ada beberapa klasifikasi dari penyakit pulpa diantaranya adalah pulpitis reversibel, pulpitis ireversibel, pulpitis hiperplastik dan nekrosis pulpa.[9]Pulpitis ReversibelPulpitis reversibel adalah inflamasi pulpa yang ringan hingga sedang disebabkan oleh rangsang noksius.[1] Namun apabila penyebab radang dihilangkan maka pulpa akan kembali normal. Faktor-faktor yang menyebabkan pulpitis reversibel adalah erosi servikal, stimulus ringan contohnya karies insipien, atrisi oklusal, kesalahan dalam prosedur operatif, kuretase perodontium yang dalam, dan fraktur email yang menyebabkan tubulus dentin terbuka.[7]Gejala-gejala pulpitis reversibel diantaranya rasa sakit hilang saat stimulus dihilangkan (nyeri tajam dan berlangsung sesaat), rasa sakit sulit terlokalisir, radiografik periradikuler terlihat normal, dan gigi masih normal saat diperkusi kecuali jika terdapat trauma pada bagian oklusal. [9]Pulpitis IreversibelPulpitis ireversibel adalah radang pada pulpa yang disebabkan oleh invasi bakteri yang sudah menyebar sehingga sistem pertahanan jaringan pulpa tidak dapat memperbaiki dan pulpa tidak dapat pulih kembali. [4] Pulpitis ireversibel ini merupakan kelanjutan dari pulpitis reversibel yang tak kunjung dilakukan perawatan. [5]Gejala dari pulpitis ireversibel diantaranya adalah nyeri spontan yang terus menerus meski tanpa adanya penyebab dari luar, nyeri yang sangat mengganggu pekerjaan, nyeri tidak dapat terlokalisir, dan nyeri yang berkepanjangan jika terdapat stimulus eksternal seperti rangsangan panas atau dingin.[3]Pulpitis hiperplastikPulpitis hiperplastik adalah bentuk dari pulpitis ireversibel dan sering dikenal dengan pulpa polip. Hal ini terjadi karena hasil dari proliferasi jaringan pulpa muda yang telah terinfalamasi akut.[5]Penyebab terjadinya pulpitis hiperplastik adalah vaskularisasi yang cukup pada pulpa yang masih muda, proliferasi jaringan, dan daerah yang cukup besar untuk kepentingan drainase.[9]Nekrosis pulpaNekrosis pulpa adalah keadaan dimana pulpa sudah mati, aliran pembuluh darah sudah tidak ada, dan syaraf pulpa sudah tidak berfungsi kembali. Pulpa yang sudah sepenuhnya nekrosis, maka gigi tersebut asimtomatik hingga gejala- gejala timbul sebagai hasil dari perkembangan proses penyakit ke dalam jaringan periradikuler.[7] Sebagian besar nekrosis pulpa terjadi karena komplikasi dari pulpitis akut dan kronik yang tidak mendapat perawatan yang baik dan adekuat.[9]Secara radiografis, jika pulpa yang nekrosis belum sepenuhnya terinfeksi, jaringan periapikalnya akan terlihat normal. Secara klinis, pada gigi yang berakar tunggal biasanya tidak merespon pada tes sensitivitas, namun pada gigi yang berakar jamak pada tes sensitivitas terkadang dapat mendapatkan hasil yang positif maupun negatif tergantung syaraf yang berdekatan pada permukaan gigi mana yang diuji. [6,8]
                                
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39