Page 29 - Demo
P. 29
The Great Vol. 6 /No.2/2024 27menjadi kunci. Organisasi harus secara teratur mengevaluasi dampak solusi terhadap kinerja pegawai. Ini melibatkan pengumpulan data, umpan balik, dan keterlibatan pegawai untuk memahami efektivitas perubahan yang telah dilakukan. Jika ada kekurangan atau perlu penyesuaian, organisasi dapat kembali ke langkah ideasi dan prototipe untuk terus meningkatkan solusi mereka.Contoh: Setelah implementasi program pelatihan, organisasi dapat mengumpulkan umpan balik dari peserta dan melihat indikator kinerja, seperti peningkatan produktivitas atau kepuasan kerja.Elemen-elemen dalam Design ThinkingAda lima elemen penting dalam design thinking, antara lain:Kehangatan dan suasana yang menyenangkan dapat merangsang pemikiran bebas, memicu ide-ide segar, dan mengatasi ketakutan terhadap kegagalan.Iterative (Berulang):Pendekatan design thinking bersifat berulang atau iteratif, artinya melibatkan serangkaian langkah yang dapat diulang. Setelah prototipe dibuat dan diuji, tim dapat kembali ke tahap ideasi atau pengembangan prototipe berdasarkan umpan balik yang diterima. Pendekatan ini memungkinkan perbaikan berkelanjutan dan penyesuaian seiring berjalannya waktu.Collaborative (Kolaboratif):Kolaborasi adalah kunci utama dalam design thinking. Tim multidisiplin terlibat dalam setiap tahap, membawa perspektif yang berbeda dan meningkatkan potensi untuk inovasi. Melibatkan pemangku kepentingan, anggota tim, dan bahkan pengguna akhir dalam proses desain dapat menciptakan pemahaman bersama, meningkatkan kerjasama, dan menghasilkan solusi yang lebih komprehensif dan relevan.Prototype-driven (Didorong oleh Prototipe):Penggunaan prototipe atau model kasar adalah elemen kunci dalam design thinking. Prototipe membantu untuk mengubah ide menjadi bentuk yang dapat diperiksa, diuji, dan dipahami lebih baik. Penggunaan prototipe memungkinkan tim untuk menggali lebih dalam tentang cara-cara untuk meningkatkan atau mengubah solusi mereka. Prototipe juga membantu dalam mengkomunikasikan ide dengan lebih jelas dan memberikan dasar untuk uji coba dan validasi.Dengan memadukan elemen-elemen ini, design thinking menciptakan pendekatan holistik yang lebih berfokus pada pengguna, memanfaatkan kreativitas secara maksimal, memungkinkan perbaikan berkelanjutan, mendorong kolaborasi tim, dan menghasilkan solusi yang dapat diuji melalui prototipe. Ini menciptakan lingkungan inovatif di mana perubahan dan pembaruan tidak hanya diharapkan, tetapi diapresiasi dan diterima sebagai bagian integral dari proses desain.Human-centered (Berpusat pada Manusia):Human-centered atau berpusat pada manusia menekankan pentingnya memahami kebutuhan, harapan, dan pengalaman pengguna akhir. Proses design thinking dimulai dengan menggali lebih dalam untuk memahami perspektif dan tantangan pengguna. Hal ini memastikan bahwa solusi yang dihasilkan tidak hanya sesuai dengan kebutuhan teknis, tetapi juga memenuhi keinginan dan preferensi pengguna.Creative and Playful (Kreatif dan Penuh Permainan):Pendekatan design thinking menggalakkan kreativitas dan keberanian untuk berpikir di luar batas konvensional. Memasukkan elemen permainan dan kreativitas dalam proses ideasi membantu tim untuk memunculkan solusi yang mungkin tidak muncul dalam pendekatan formal atau tradisional. Sumber: revou.co