Page 29 - Demo
P. 29
a great place to learn and growKARYA TULIS ILMIAHberpikir kritis dan keterampilanmanajemen stres mereka.Penelitian lain dilakukan olehGoodstone et al (2013) yang melakukanpenelitian dengan desain kuasieksperimen. Peserta dari bagianlaboratorium pagi berpartisipasi dalamsimulasi dengan High Fidelity PatientSimulator (HFPS), sedangkan bagianlaboratorium sore berpartisipasi dalamstudi kasus dengan menggunakan kertasdan pensil. Sebuah instrumen tesstandar berpikir kritis pre-post test(HSRT) diberikan selama waktupembelajaran di laboratorium untukpeserta dalam kedua kelompok.Pesertanya adalah mahasiswakeperawatan semester pertama. Sampelterdiri dari 42 mahasiswa yang terdaftardi dua bagian dari penilaian kesehatan (n= 20 mahasiswa dengan HFPS; n = 22mahasiswa dengan studi kasus). Studikasus dan skenario HFPS memilikitujuan dan pembelajaran yang sama.Instrumen HSRT terdiri dari 33 itemberpikir kritis untuk perawat kesehatanprofesional (Facione et al., 2010),menguji lima domain berpikir kritis, yaituinterpretasi, analisis, evaluasi,penjelasan, dan kesimpulan. Instrumenini dilaporkan memiliki keandalan yangmemadai (Kuder-Richardson 20 = 0,77-0,84) dan dianggap sebagai ukuran validberpikir kritis untuk mahasiswa barukeperawatan, dengan korelasi 0,40 untukAptitude Test Mahasiswa (SAT ) dan0,55 untuk American College Test (ACT)(Facione et al, 2010).Pretest diberikan pada minggu ke2 dan posttest diberikan pada mingguke-14 untuk kedua kelompok.Laboratorium simulasi dengan HFPSmengikuti pola satu jam video dandemonstrasi, satu jam latihan mandiri,dan satu jam lengkap skenario HFPS perminggu. Simulasi tersebut termasukpreconference, simulasi, dan tanyajawab. Sedangkan laboratorium studikasus terdiri dari satu jam video dandemonstrasi, satu jam latihan mandiri,dan satu jam studi kasus. Kelompokstudi kasus juga menerima satu sesidengan HFPS karena satu sesi HFPSadalah bagian dari kurikulum yangditetapkan. Demikian juga kelompokHFPS menerima sesi studi kasus.Tujuan dari penelitian ini adalahuntuk menentukan apakah simulasisebagai metode pembelajaran memilikiefek positif pada pengembanganketerampilan berpikir kritis, dan untukmenentukan apakah HFPS memiliki efeklebih besar pada pengembanganketerampilan berpikir kritis dibandingkandengan studi kasus yang menggunakanskenario pasien yang sama. Konsistendengan penelitian sebelumnya (Howard,2009; Ravert, 2008; Sullivan-Mann et al,2009), penelitian ini menemukanpeningkatan signifikan secara statistikdalam skor berpikir kritis pada keduakelompok simulasi dari waktu ke waktu.Melenovich (2012) melakukanpenelitian tentang pengaruh simulasidengan High Fidelity Patient Simulator -26THEGREAT - Vol. 2Nomor 2, SEPTEMBER2021