Page 27 - Demo
P. 27


                                    a great place to learn and growKARYA TULIS ILMIAHPemilihan peserta didasarkan pada kriteriainklusi, yaitu para perawat baru yangberpartisipasi harus lulus dari sekolahperawat terakreditasi dengan gelarbachelor di keperawatan atau lebih tinggi.Selain itu, mereka harus telah lulus theNational Council Licensure Examinationdan the American nursing boardexamination, serta harus memenuhi syaratbisa bekerja di ICU. Mereka adalahsebagai pemula, tanpa pengalamansebelumnya sebagai perawat. Programpelatihan keperawatan kritis berlangsungselama 6 bulan. Para peserta diajarkanmenggunakan simulasi klinis selama 8 jamsehari setiap 3 minggu.Dengan demikian, mereka belajardengan simulasi kira-kira total 8 hariselama pelatihan. Simulasi yang dilakukanbertujuan untuk mengembangkanketerampilan berpikir kritis, meningkatkanmetode pembelajaran, danmempromosikan kepercayaan diri merekatanpa membahayakan keselamatanpasien. Setelah peserta menyelesaikanpelatihan, wawancara semi terstrukturdilakukan dan direkam serta ditranskrip.Data dari kuesioner demografimenunjukkan bahwa usia peserta yangberpartisipasi dalam penelitian ini berkisar22-32 tahun. Rata-rata usia peserta adalahsekitar 25 tahun (SD = 3,94). Semua(100%) dari lulusan baru adalahperempuan. Setiap peserta telah lulus darisekolah yang terakreditasi keperawatandengan gelar sarjana ilmu keperawatan.Semua (100%) berbicara bahasa Inggrissebagai bahasa pertama mereka. Hasilpenelitian menggambarkan bahwa simulasimerupakan proses belajar-mengajar yanginteraktif. Belajar pengetahuan tentangperawatan kritis dari simulasi situasipasien nyata, belajar keterampilan klinisdan menghadirkan perawatan pasiensecara holistik dengan bermain peran, danmenjembatani kesenjangan teori-praktikuntuk meningkatkan berpikir kritis. Parapeserta melaporkan bahwa skenariosimulasi klinis sangat interaktif dan dapatmewakili pasien yang sebenarnya yangsering perawat temui di ICU. Kesamaanantara pasien simulasi (simulator) danpasien nyata membantu untukmeningkatkan pengetahuan perawatankritis peserta. Jika skenario dibuat lebihrealistis, maka akan semakin mudah untukbelajar dan berpikir kritis tentang intervensikeperawatan. Banyak peserta melaporkanbahwa simulasi membantu mereka belajaruntuk merawat pasien dan memastikanbahwa tanda-tanda vital mereka sedangstabil.24THEGREAT - Vol. 2Nomor 2, SEPTEMBER2021
                                
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31