Page 26 - Demo
P. 26
a great place to learn and growKARYA TULIS ILMIAHmonitor, dan mengembangkanketerampilan komunikasi melaluikerjasama tim, serta meningkatkanketerampilan pendelegasian tugasdalam situasi yang kompleks.Kata kunci: simulation-basedlearning, critical thinking, highereducation, dan learning method.PendahuluanSebuah fenomena telah terjadidi sekolah-sekolah keperawatandimana mahasiswa menerima matakuliah yang dikurangi jumlahpaparan pengalaman klinistradisionalnya dan ditambahdengan peningkatan paparanpengalaman pembelajaranberbasis simulasi (Bambini,Washburn, & Perkins, 2009).Bambini et al (2009) merinci alasanuntuk fenomena ini yaitu karenaadanya penurunan jumlah fakultaskeperawatan yang berkualitas danbanyaknya fasilitas kesehatan yangtidak dapat diakses olehmahasiswa. Bahkan dengan defisit12% dari fakultas keperawatan(American Association of Collegesof Nursing [AACN], 2011) untukperkuliahan dan fasilitas kesehatanuntuk menjadi tempat belajarpraktik klinis, Bambini et al (2009)menegaskan programpembelajaran keperawatan menjadikurang efektif dalammengembangkan kemampuan -berpikir kritis mahasiswa dalam rangkamempersiapkan mahasiswa untuk memberikanperawatan bagi pasien yang kondisinya semakinkompleks.Tantangan dunia keperawatan abad ke-21menuntut pendidik keperawatan agar dapatmempersiapkan perawat masa depan yang dapatberadaptasi dengan perubahan sistem pelayanankesehatan, teknologi baru, perubahan sisteminformasi (terkomputerisasi), perubahan terapifarmakologis, peningkatan beban kerja perawat,peningkatan penyakit infeksi di masyarakat,peningkatan kasus infeksi yang resisten antibiotik,peningkatan populasi usia lansia, danmeningkatnya jumlah kondisi kronis dan co-morbid(Aiken, Clarke, Cheung, Sloane, & Silber, 2003).Cioffi, Purcal, dan Arundell (2005) menyatakanbahwa simulasi memfasilitasi pengembanganketerampilan penalaran klinis denganmenyediakan pengalaman belajar mahasiswauntuk pengambilan keputusan yang berfokus padapenggunaan, pengolahan dan menggabungkaninformasi klinis untuk mencapai keputusan.Seorang perawat terdidik dengan kemampuanberpikir kritis yang memadai berkaitan erat dengantingkat kematian yang lebih sedikit, penurunankesalahan pengobatan, dan perkembangankesehatan pasien yang positif (AACN, 2011).PembahasanKaddoura (2010) melakukan penelitian terhadappara lulusan perawat baru tentang konsep berpikirkritis dalam konteks simulasi klinis selamapelatihan keperawatan kritis. Penelitian inimenggunakan desain deskriptif kualitatifeksploratif dengan metode wawancara semiterstruktur.23THEGREAT - Vol. 2Nomor 2, SEPTEMBER2021