Page 22 - Demo
P. 22


                                    20 The Great Vol. 6 /No.2/2024besar untuk mendapat kolostrum dibandingkan bayi yang tidak diberi kesempatan untuk IMD dan akan berpengaruh pada status gizinya. 7. Makanan pendamping ASI (MP ASI)MP-ASI adalah makanan atau minuman bergizi yang diberikan kepada bayi selain ASI mulai usia 6-24 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Pemberian MP-ASI sangat diperlukan untuk menjaga pertumbuhan anak sekaligus memperkenalkan bayi dengan makanan keluarga. Selain untuk memenuhi kebutuhan bayi terhadap zat gizi, pemberian makanan tambahan merupakan salah satu proses pendidikan dimana bayi diajar mengunyah dan menelan makanan padat dan membiasakan selera-selera baru.Pemberian makanan adalah salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi bayi dan anak. Pemberian makanan yang kurang tepat dapat menyebabkan terjadinya kekurangan gizi dan pemberian makanan yang berlebihan akan menyebabkan terjadinya kegemukan. Pada usia 6 bulan, secara fisiologis bayi telah siap menerima makanan tambahan, karena secara keseluruhan fungsi cerna sudah berkembang. Selain itu, pada usia tersebut air susu ibu sudah tidak lagi mencukupi kebutuhan bayi untuk tumbuh kembangnya, sehingga pemberian MP-ASI sangat diperlukan. Orangtua harus memastikan, anak mendapatkan MP-ASI yang sesuai kebutuhannya.8. Pola Asuh OrangtuaMenurut Husaini (2008), pola asuh didefinisikan sebagai perilaku yang dipraktikkan oleh pengasuh (ibu, bapak, nenek ataupun orang lain) dalam memberikan makanan, pemeliharaan kesehatan, memberikan stimuli dan dukungan emosional yang dibutuhkan anak untuk tumbuh kembang. Setiap cinta, kasih sayang dan perhatian orangtua keada anak akan berdampak terhadap perkembangan fisik, mental dan emosional anak serta menimbulkan rasa aman bagi anak. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa pola asuh yang kurang pada Balita dapat menyebabkan stunting beberapa kali lebih besar dibanding yang memiliki pola asuh baik. Hasil pelatihan juga menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara pola asuh dengan status gizi pada pada anak balita.9. Rokok Rokok mengandung lebih dari 4000 bahan kimia dan banyak diantaranya yang diduga sebagai karsinogenik serta zat iritan yang berbahaya. Merokok dan paparan pada perokok pasif sangat berbahaya bagi ibu hamil, bayi dan anak-anak. Merokok pada masa hamil dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada janin dan bayi, serta perkembangan jangka panjang bahkan kematian. Selain itu, keluarga dengan ayah yang merokok akan menggunakan sebagian besar pendapatannya untuk membeli rokok yang berakibat berkurangnya proporsi pengeluaran untuk bahan makan keluarga Setiap cinta, kasih sayang dan perhatian orangtua keada anak akan berdampak terhadap perkembangan fisik, mental dan emosional anak serta menimbulkan rasa aman bagi anak.
                                
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26