Page 16 - Demo
P. 16


                                    14 The Great Vol. 6 /No.2/2024seluruh Indonesia, terdiri dari 782 Rumah Sakit, 40 Laboratorium, dan 1288 Puskesmas. Pelatihan ini bertujuan agar peserta mampu melakukan pemeriksaan Tuberkulosis (TBC) menggunakan alat TCM di fasilitas kesehatan. Kompetensi yang diharapkan diperoleh peserta pelatihan setelah mengikuti pelatihan ini sebagai berikut (1) Mampu menjelaskan Teknologi dan Instalasi Alat TCM, (2) Mampu menjelaskan alur pemeriksaan untuk diagnosis tuberkulosis, (3) Mampu melakukan keamanan dan keselamatan kerja laboratorium Tuberkulosis, (4) Mampu melakukan penanganan spesimen (Pre Analisis), (5) Mampu melakukan pemeriksaan TCM sesuai prosedur (Analisis), (6) Mampu melakukan interpretasi hasil pemeriksaan TCM (Post Analisis), (7) Mampu melakukan pemeliharaan, pemecahan masalah dan kalibrasi alat TCM, (8) Mampu melakukan pencatatan dan pelaporan hasil pemeriksaan Laboratorium Tuberkulosis,(9) Mampu melakukan manajemen logistik Laboratorium Tuberkulosis. Pelaksanaan pelatihan tanggal 24 Juni - 3 Juli 2024 angkatan 3 dan tanggal 22 - 31 Juli 2024 selama 7 ( tujuh ) hari efektif dengan 46 JPL (Jam Pembelajaran) secara Blended Learning. Fasilitator mengajar berasal dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Laboratorium Rujukan Nasional Molekuler (Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia), Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat Batam, Authorized Service Provider PT Medquest, Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, dan Widyaiswara Bapelkes Batam Proses pembelajaran terdiri dari penyampaian teori dan penugasan secara daring melalui aplikasi zoom dan penugasan secara luring di Bapelkes Batam dan praktek lapangan pada Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BLKM). Peserta pelatihan berjumlah 25 orang peserta untuk angkatan 3 yang berasal dari 3 provinsi daerah mitra Bapelkes Batam yaitu provinsi Sumatera Utara (6 orang), provinsi Aceh (4 orang), Propinsi Riau (15 orang), 30 orang peserta di angkatan 4 berasal dari provinsi Aceh (5 orang), provinsi Sumatera Utara (12 orang ), Riau (8 orang) peserta yang dijaring sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dikurikulum dan disahkan dengan SK yang ditetapkan oleh Kepala apelkes Batam.2. Pelatihan Pengelola Imunisasi di PuskesmasTujuan pelaksanaan pelatihan ini adalah agar peserta (1) Mampu menjelaskan penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I), (2) Mampu menyusun mikroplanning imunisasi, (3) Mampu melakukan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) dalam pemberdayaan masyarakat mendukung program Immunisasi, (4) Mampu melakukan pengelolaan rantai dingin vaksin, vaksin dan logistik lainnya, (5) mampu Melakukan pelaksanaan Imunisasi, (6) mampu Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan program Imunisasi, (7) Mampu melakukan monitoring dan evaluasi program Imunisasi, (8) Mampu melakukan surveilans Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Adapun pelatihan untuk angkatan 1 dilaksanakan pada tanggal 21 Februari - 29 Agustus 2024 dan angkatan 2 serta 3 dilaksanakan pada tanggal 04 - 12 September 2024 selama 5 (Lima) hari efektif dengan 36 JPL (Jam Pembelajaran).Proses pembelajaran secara Blended Learningterdiri dari penyampaian teori dan penugasan secara Sinkronous Maya (SM) melalui aplikasi zoom dan penugasan saat klasikal dan praktek Undang-undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara menyatakan bahwa percepatan pengembangan kompetensi diwujudkan dengan prinsip ASN yaitu belajar terus menerus bukan hanya berhak tapi wajib mengembangkan kompetensinya.
                                
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20