Page 14 - Demo
P. 14
12 The Great Vol. 6 /No.2/2024Pemilihan provinsi sebagai peserta pelatihan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) ini didasarkan pada angka prevalensi stunting provinsi mitra Bapelkes Batam selama 3 tahun terakhir dan jumlah tenaga kesehatan di puskesmas yang belum mengikuti pelatihan KAP di provinsi tersebut. Berdasarkan hasil SKI (Survei Kesehatan Indonesia) tahun 2023 prevalensi stunting di Kepulauan Riau sebesar 16,8%. Prevalensi ini meningkat dari tahun 2022 yaitu 15,4 %, sedangkan prevalensi stunting di Provinsi Riau pada tahun 2023 sebesar 13,6% dan untuk Provinsi Sumatera Barat angka prevalensi stunting berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022 adalah 25,2% dan tahun 2023 sebesar 23,6%. Jika kita melihat prevalensi stunting Indonesia tahun 2021 sebesar 24,4%, tahun 2022 turun menjadi 21,6% dan tahun 2023 sebesar 21,5% hanya turun 0,1 % dibandingkan prevalensi stunting tahun 2022 maka program percepatan pencegahan stunting masih harus menjadi prioritas karena target pemerintah Indonesia di tahun 2024 adalah 14%.Pelatihan diakhiri dengan kegiatan PKL yang dilaksanakan di puskesmas Tanjung Uncang untuk peserta Angkatan 1, puskesmas Batu aji untuk peserta Angkatan 2 dan 3, puskesmas Koto Panjang Ikur Koto Sumbar untuk angkatan 4 dan 5. Setiap angkatan dibagi menjadi 6 kelompok yang terdiri dari kelompok kelompok 1 Praktek KAP melalui konseling bagi bumil tentang tablet tambah darah dengan Story telling menggunakan media KIE/alat bantu KAP dari satu orang ke satu orang. Kelompok 2 Praktik KAP melalui penyuluhan tentang Ante Natal Care kepada bumil dengan metode story telling digabungkan dengan tanya jawab dan ceramah menggunakan media KIE sebagai alat bantu KAP dari satu orang ke satu orang/Kelompok. Kelompok 3 penyuluhan dan demo PMBA. Kelompok 4 edukasi Tumbuh kembang Baduta. Kelompok 5 tentang CTPS dan kelompok 6 penyuluhan jamban sehat dengan story telling dan body mapping. [SMH]Kegiatan PKL di Puskesmas Tg. Uncang BatamKegiatan PKL di Puskesmas Ikur Koto Sumbar