Page 18 - Demo
P. 18
16 The Great Vol. 6 /No.2/2024dari Sumatera Barat (15 orang), Sumatera Aceh (17 Angkatan), Sumatera Selatan (15 orang), Kepulauan Riau (9 orang) dan provinsi Aceh (7 orang). Sebelum pelaksanaan pelatihan, panitia melakukan persiapan agar penyelenggaraan pelatihan berjalan lancar, sukses dan mampu mengantisipasi segala hambatan. Persiapan yang dilakukan meliputi persiapan administrasi dan teknis. Persiapan awal yang dilakukan adalah koordinasi terkait penyelenggaraan pelatihan, fasilitasi narasumber/fasilitator, registrasi pelatihan, dan daftar calon peserta terakhir evaluasi pelatihan terdiri dari evaluasi fasilitator, evaluasi peserta dan evaluasi penyelenggaraan pelatihan.4. Pelatihan Tuberculosis (TBC) Bagi Tenaga Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat PertamaTuberkulosis atau TB masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang menjadi tantangan global. Saat ini peringkat Indonesia telah turun menjadi kedua diantara negara dengan beban TB tertinggi di dunia. Berbagai tantangan Penaggulangan TB seperti TB/HIV, TB-DM, MDRTB, TB pada anak dan masyarakat rentan lainnya. Komponen sumber daya manusia (SDM) dalam mendukung pelaksanaan kegiatan Program Penanggulangan TB harus dipenuhi sesuai standar minimal di semua tingkatan layanan yaitu FKTP dan faskes lainnya baik pemerintah dan swasta. Kapasitas teknis dan manajemen perlu diperkuat dengan pendekatan yang sistematis untuk pengembangan Sumber Daya Manusia ini. Semua jenis SDM yang diperlukan dalam Penanggulangan TB secara teratur dilakukan pemantauan untuk mengetahui kebutuhan baru sejalan dengan pemekaran wilayah yang diikuti perkembangan Fasyankes dan atau penggantian staf terlatih yang alih tugas (turn over)Dalam rangka meningkatkan mutu, profesionalisme dan kompetensi tenaga kesehatan diperlukan berbagai upaya, diantaranya melalui pendidikan dan pelatihan. Pelatihan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan di FKTP. Pelatihan SDM harus mengacu pada Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan P2TB yang mana didalamnya standar antara lain Kurikulum, materi modul pelatihan TB di Fasyankes ini memberikan petunjuk pelatihan yang harus diberikan kepada seluruh pelayanan kesehatan tingkat pertama dalam upaya Penanggulangan TB di Indonesia.Pelatihan ini bertujuan agar peserta mampu mengikuti pelatihan dan mampu mengelola penanggulangan Tuberkulosis (TB) di fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama sesuai dengan Permenkes Penanggulangan TB. Kompetensi yang diharapkan bagi peserta setelah mengikuti pelatihan ini antara lain: (1) Mampu melakukan penemuan pasien Tuberkulosis (TB), (2) Melakukan pengobatan pasien tuberculosis (TB), (3) Mampu melaksanakan manajemen penanggulangan (Tuberkulosis) TB di Fasyankes Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. Pelatihan Penanggulangan TB di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama berjumlah 1 (satu) angkatan dengan total jumlah peserta 30 orang yang dilaksanakan tanggal 28 Oktober - 02 November 2024 dan dilaksanakan selama 4 (empat) hari efektif dengan 30 JPL (Jam Pembelajaran) secara tatap muka. Seluruh peserta pelatihan penanggulangan TB berasal dari provinsi Sumatera Utara (13 orang), provinsi Riau (13 orang), provinsi Kepulauan Riau (2 orang) , provinsi Sumatera Barat (1 orang), provinsi Bangka Belitung (1 orang), provinsi Jawa Tmur (1 orang).Fasilitator atau tenaga pengajar yang memberikan materi pelatihan berasal dari Direktorat TB P2P, Rumah Sakit Umum Daerah Embung Fatimah Batam, Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau, Bapelkes Batam. Semua pengajar telah memenuhi kriteria yang dipersyaratkan di dalam kurikulum