Page 51 - Demo
P. 51


                                     The Great Vol. 4 /No. 1/2023 49kegawatdaruratan, melakukan rujukan dan pendokumentasian terlihat perbedaan bermakna pada kedua profesi, dengan profesi dokter lebih unggul dibanding peserta profesi perawat. Hal ini mungkin disebabkan pada saat ujian kasus, peserta pelatihan yang berprofesi sebagai dokter, berperan sebagai ketua tim yang bertugas mengarahkan tim, menentukan diagnosa, tata laksana, serta rujukan. Perbedaan nilai yang bermakna ini menunjukkan kemampuan peserta dokter lebih unggul, dan diharapkan mampu memimpin tim kesehatan di kloternya dalam menjalankan tugas sebagai TKH kloter dengan sebaik %u2013 baiknya. Evaluasi merupakan salah satu komponen penting dalam siklus penyelenggaraan pelatihan. Tahapan ini penting karena memberikan umpan balik, mendapatkan data dalam perbaikan program (termasuk strategi penyelenggaraan pelatihan), menentukan apakah suatu program pelatihan harus dihentikan atau tetap dilanjutkan, dan untuk memberikan justifikasi value (nilai program pelatihan) (Munajatisari, 2014).Kirkpatrick melalui teorinya The Four Levels Techniques for Evaluating Training Programsmenjelaskan 4 (empat) tingkat/level dalam evaluasi pelatihan, yaitu: Level 1: Reaction, Level 2: Learning, Level 3: Behavior dan Level 4: Result. Evaluasi hasil belajar peserta dalam bentuk uji kompetensi yang dilakukan pada Pelatihan TKHK temasuk evaluasi level 2 pembelajaran (learning) (Munajatisari, 2014). Evaluasi pada tingkat ini mengukur sejauh mana peserta memahami materi pelatihan yang disampaikan dalam tiga domain kompetensi yakni knowledge, skill, dan attitude. Evaluasi pada level ini Sumber Foto: https://channel-e.id
                                
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55