Page 50 - Demo
P. 50
48 The Great Vol. 4 /No. 1/2023kesehatan, misalnya laporan terkait adanya yang petugas lebih banyak berada di masjid untuk beribadah daripada melakukan visitasi ke jemaah terutama jemaah resiko tinggi (Resti), kurangnya koordinasi dengan sesama petugas kloter, petugas non kloter maupun dengan jemaahnya sendiri, atau kasus adanya kesalahan medik yang diberikan oleh petugas haji. Hal ini tidak bisa lepas begitu saja dari sikap dan perilaku petugas kesehatan haji itu sendiri. Petugas kesehatan haji yang merupakan tenaga profesional, seyogyanya diharapkan selalu menerapkan etika, menjalankan kewajiban dan integritasnya.Dokter sebagai ketua tim TKH Kloter harus mampu membangun jejaring dan bermitra dengan baik dengan TKH perawat. Perawat sebagai rekan sejawat harus mendukung dan berperan aktif dalam timnya. Jemaah haji yang didominasi lansia, ditambah dengan padatnya aktivitas fisik, faktor eksternal lain seperti perbedaan iklim, budaya, kelelahan, juga kerinduan pada keluarga, mengharuskan TKH Kloter memiliki strategi komunikasi yang baik. Untuk membuat jemaah haji mengikuti apa yang diinginkan oleh petugas, terutama dalam upaya preventif dan promotif, dapat menggunakan komunikasi persuasif. Komunikasi persuasif adalah komunikasi yang bersifat mempengaruhi audience atau komunikan (jemaah haji) nya, sehingga bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunikator (petugas). Tujuan pokok komunikasi persuasif adalah menguatkan atau mengubah sikap dan perilaku, sehingga penggunaan fakta, pendapat, dan himbauan motivasional harus bersifat memperkuat tujuan persuasifnya (Afandi et al, 2013).Faktor %u2013 faktor di atas menguatkan pentingnya kompetensi soft skill dan sejak beberapa tahun ini, pelatihan TKH Kloter sangat menekankan pada pencapaian kompetensi ini. Hasil penelitian yang menunjukkan nilai kompetensi soft skill masuk dalam kriteria baik dan di atas nilai minimal yang ditetapkan yaitu 80, menggambarkan metode pelatihan sudah cukup efektif. Namun perlu diingat bahwa penguji kompetensi soft skill pada Pelatihan TKH Kloter Embarkasi Batam Tahun 2023 belum ada yang mengikuti workshop Pelatihan TKH Kloter sehingga subjektifitas dalam penilaian kemungkinan bisa terjadi.Perbedaan yang signifikan ditemukan pada kompetensi keterampilan. Kompetensi keterampilan yang ditampilkan peserta dengan profesi dokter lebih unggul dbanding peserta dengan profesi perawat, meskipun secara umum keduanya menunjukkan nilai dengan kriteria baik dan di atas nilai minimal yang ditetapkan yaitu 80. Nilai uji keterampilan pada profesi dokter, adalah 86,799, sedangkan pada perawat adalah 82,243. Pada 7 (tujuh) variabel penilaian yang dievaluasi yaitu keterampilan deteksi dini kegawatdaruratan sesuai kasus, keterampilan melakukan triage, penatalaksanaan asuhan medis/keperawatan (sesuai profesi), tatalaksana