Page 69 - Demo
P. 69
The Great Vol. 4 /No. 1/2023 67%u201cDuhh, harus membersihkan ruangan ini lagi%u201d batin IdesIdes salah seorang petugas kebersihan dan tugasnya saat ini membersihkan ruangan ini. Beberapa rekannya bercerita tentang keunikan ruangan ini. Sebenarnya dia bukan penakut, namun cerita yang disampaikan oleh rekan-rekannya yang membuat dia sudah takut duluan. Begitu dahsyatnya cerita. Dan bodohnya, Ides merekam cerita tersebut dibawah alam sadarnya. Degub jantung yang tak beraturan membuat tubuh ides gemetar dan juga sedikit lemas. Hari masih pagi tetapi suasana koridor terasa mencekam. Di saat ia bingung memilih antara masuk ke ruangan tersebut atau tidak, seekor kelelawar terbang hampir menabrak wajahnya yang membuatnya terlonjak kemudian terdorong ke arah pintu sehingga membuat benda persegi itu terbuka. %u201cIsh, dasar kelelawar, bikin kaget aja,%u201d kesal Ides yang sudah memasuki ruangan. Sejenak ia tertegun, menyadari keberadaannya.%u201cLoh, kok, pintu ga terkunci? Berarti Yanto lupa mengunci kemarin?%u201dKeningnya berkerut. mungkin ruangan ini lupa dikunci oleh Yanto. Namun, kemarin Yanto mengatakan bahwa rungan tersebut telah dikunci. Yanto merupakan rekannya yang membersihkan ruang ini kemarin. %u201cAh, kenapa aku memperdebatkan ini ya?. aneh%u201d gumamnya %u201cASTAGHFIRULLOH!%u201d pekik Ides berjingkat.Ibu satu anak ini kaget melihat kondisi ruangan tersebut. Macam kapal pecah. Debu tebal dan setiap sudut ruangan ada sarang laba-laba. %u201cParah kalilah Yanto ini. Bisabisanya dia mengerjai aku. Awas ya, aku uleni kamu nanti%u201d decak Ides penuh kesal. Seharusnya hari ini dia hanya menyapu dan mengepel ulang. Kemudian buka gorden dan jendela. Hidupkan computer dan music, 2 jam lagi panitia pertemuan tersebut menempati ruangan ini. Dengan kondisi seperti ini, dia benar-benar membersihkan secara total. %u201cWoi%u201d %u201cYanto, gila kamu ya, ngagetin aja%u201d%u201cKebetulan kamu disini, lihat ruangan ini kotornya. Kamu tidak membersihkan kemarinkan?%u201d Cecar IdesYanto tanpa komando melongok kedalam ruangan tersebut. Seketika tangannya menghidupkan saklar lampur. Bau lembab dan debu tercium pekat dirongga hidungnya. Dia yakin, sudah membersihkan. Saat meninggalkan ruangan ini, dia sudah cek kembali. Tidak ada debu yang menempel. Tapi kenapa seperti berbulan-bulan tidak dibersihkan. Yanto menghidupkan lampu. Seketika dia terperanjat, ada sepasang mata yang menatapnya tajam, marah dan berwarna merah. Wajahnya besar dan menyeramkan. Yanto mematung dan tak bisa berkata-kata. %u201cMatikan lampunya, anak manusia%u201d suara menggelagar memenuhi gendang telinga Yanto. %u201cKeluar kalian, ini rumahku%u201d Pekik makhluk tersebutMakhluk itu ada di dinding dekat plafon, Penghuni Lain Ruangan UjungCerpen