Page 66 - Demo
P. 66
64 The Great Vol. 6 /No.2/2024kehidupan di Pematang Siantar, bagi aku yang seorang introvert yang tidak pandai bergaul, hal itu menyiksaku. Akhirnya seiring waktu, aku mulai terbiasa bergaul dan bermain di masa putih abu-abu. Masa putih abu-abu yang bagiku biasa saja.Setelah melewati masa putih abu-abu akhirnya aku pun diterima di Universitas Sriwijaya di Indralaya, sebuah daerah kecil sejauh 32 km dari Palembang, dengan mengambil jurusan Kesehatan Masyarakat. Empat tahun menjadi mahasiswa semenjak tahun 2003 sampai 2007 membuatku belajar mandiri, rajin belajar tentunya agar aku bisa selesai kuliah tepat waktu. Semenjak kuliah aku mulai suka jalan-jalan ke tempat-tempat baru, karena teman seangakatanku berasal dari beberapa daerah di Sumatera Selatan. Ini adalah momen pencetus yang membuatku sangat suka jalan-jalan (nuansa alam) sampai saat ini. Keindahan alam yang dilihat selama perjalanan menjadi penyemangat tersendiri. Letih selama diperjalanan akan hilang dengan sendirinya saat tiba dilokasi tujuan. Naik bus kota, naik bus antar kota dalam propinsi, naik kereta api, naik travel, semua dijalani dengan mengunjungi daerah baru.Sepertinya aku ditakdirkan untuk hanya sebentarsebentar saja di setiap daerah, dan singkat cerita setelah aku lulus kuliah, tahun 2008 aku diterima bekerja di salah satu perusahaan swasta yang ditempatkan di Batam dengan posisi supervisor, ah betapa senangnya aku saat itu, seorang fresh graduate langsung mendapat pekerjaan sebagai supervisor di perusahaan yang sudah terkenal. Namun memang itu bukan rejekiku ya, aku hanya bertahan selama kurang lebih 1 tahun 9 bulan, dan tahun 2009 aku kembali diterima sebagai Purchaser di perusahaan inetrnasional yang ditempatkan di Lobam, Tanjung Uban. Dalam benakku, tantangan baru lagi, aku bisa berkeliling ke tempat-tempat baru. Namun orang tuaku menginginkan agar anaknya menjadi abdi negara, akhirnya aku pun mendaftar CPNS Kementerian Kesehatan, dan diterima. Ah bisa dibayangkan betapa senangnya orang tua saat aku sampaikan bahwa %u201cMa, Pa, mbak diterima CPNS%u201d.Bulan November 2010 hidupku berubah yang semula aku tidak ingin menjadi PNS, akhirnya sampai saat ini aku menjadi salah satu bagian dari Kementerian Kesehatan. Menjadi generasi pertama di Balai Pelatihan Kesehatan Batam menjadi aura tersendiri, aku bisa mengenang, berbangga hati, bahwa aku dan 6 rekan ku menjadi salah satu perintis Bapelkes Batam. Sejak 2010 aku sudah mengalami rotasi internal beberapa kali, 3 tahun pertama ku jalani di Seksi Penyelenggara Diklat, 3 tahun ke dua ku jalani di Seksi Pengkajian dan Pengembangan, 2 tahun ketiga ku jalani di Seksi Pengendalian Mutu, dan mulai dari 2019 sampai sekarang aku bergabung menjadi squad Sub Bagian Administrasi Umum.Semenjak jadi ASN, aku percaya bahwa kita harus selalu belajar dan belajar meningkatkan kapasitas diri, bukan untuk orang lain, tapi untuk kita sendiri, karena pengalaman-pengalaman diceburin di pekerjaan yang baru yang kita harus belajar sendiri membuatku ingin selalu belajar. Sungguh diceburin di pekerjaan baru tanpa ada yang mengajari itu susah. Namun seiring perkembangan jaman, belajar sekarang jadi lebih menyenangkan, bisa dimana saja dan kapan saja dan itu membuat kita tangguh dan menambah isi %u201ctong%u201d kepala kita, karena tentunya aku tidak mau menjadi orang tong kosong nyaring bunyinya.Semoga dengan memenuhi harapan orang tuaku, hidupku menjadi lebih berkah dan bermakna bukan untuk diriku sendiri tapi juga untuk keluargaku dan orang-orang disekitarku. Perjalanan petualangan dari satu daerah ke daerah lain, sepertinya terhenti di Kota Batam, kota teh obeng. Sejatinya manusia hanya berencana, namun Allah yang menentukan takdi terbaik kita.[KHA]Kita harus selalu belajar dan belajar meningkatkan kapasitas diri, bukan untuk orang lain, tapi untuk kita sendiri.